PentingnyaMenjaga Lahan Gambut. Sebenarnya, Indonesia termasuk negara yang memiliki lahan gambut cukup luas. Maka dengan melihat Fakta Kebakaran Hutan dan Lahan seharusnya kita semakin sadar akan keberadaan lahan gambut di negara kita. Kesadaran itu juga harus diikuti dengan upaya menjaganya agar hutan Indonesia benar-benar menjadi paru
Cara Perawatan Tanaman Kelapa Sawit Pada Lahan Gambut1. Pengolahan Lahan Gambut2. Pengelolaan Pengairan3. Frekuensi Pemupukan4. Teknik PemupukanKesimpulanArtikel Terkait Tahukah anda Cara Perawatan Tanaman Kelapa Sawit? Pemanfaatan lahan gambut untuk tanaman kelapa sawit telah banyak dilakukan oleh perusahaan dan petani karena kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada lahan gambut asalkan dikelola dengan baik. 4 Cara Perawatan Tanaman Kelapa Sawit Pada Lahan Gambut Pengelolaan lahan gambut paling sedikit harus memerhatikan beberapa cara yang berbeda dengan tanah mineral seperti pembenahan fisik tanah, manajemen air, pemupukan, dan pemilihan varietas. Pembenahan fisik tanah dilakukan dengan memerhatikan ketebalah gambut. Paling baik kelapa sawit ditanam pada lahan gambut yang tipis yaitu ketebalannya kurang dari 50 cm. Pada lahan gambut seperti itu perlakuan fisik tidak perlu dilakukan. Jika lahan gambutnya lebih dari 50 cm, maka gambut perlu dipadatkan agar gambut dapat menahan beban batang kelapa sawit sehingga tanaman kelapa sawit tidak condong. Pemadatan dapat dilakukan dengan menggunakan alat berat pemadat tanah. Perlakuan lain yang dapat dilakukan agar tanaman tidak condong adalah dengan menambahkan tanah mineral pada lubang tanam kelapa sawit. Tanah mineral dicampur dengan tanah gambut di lubang tanam bibit kelapa sawit. Manajemen air pada lahan gambut sangat penting untuk pengaturan air agar tanaman tidak tergenang atau kekurangan air. Hal ini perlu dilakukan mengingat tanah gambut biasanya berada pada daerah yang rendah yang rawan banjir di musim hujan dan terjadi kekeringan di musim kemarau. Gambut memiliki kapilaritas yang besar sehingga gambut cepat kering dan air tanah sulit naik ke atas sampai permukaan tanah. Untuk menjaga tanah tetap lembab, maka pengaturan kedalaman muka air tanah menjadi kuncinya. Caranya dengan mempertahankan ketinggian muka air tanah pada saluran drainase. Menjaga ketinggian muka air sekitar 60 cm pada saluran drainase merupakan hal yang penting agar tanaman kelapa sawit tetap memperoleh air sepanjang tahun. Pemasangan pintu-pintu air pada ujung saluran drainase menjadi sangat penting untuk mengatur ketinggian muka air pada saluran. Pada musim hujan pintu air dibuka dan pada musim kemarau pintu air ditutup rapat-rapat. Di Asia salah satunya Indonesia, banyak sekali wilayah yang memiliki jenis lahan gambut dan kerap digunakan oleh petani untuk budidaya tanaman kelapa sawit. Untuk itu, mengetahui cara memupuk sawit di lahan gambut akan sangat membantu dan diperlukan. Pemanfaatan lahan gambut ini juga digunakan oleh perusahaan kelapa sawit yang besar dan pastinya, hasil panen yang didapat juga sangat optimal. Berikut ini cara perawatan kepala sawit pada tanah gabut 1. Pengolahan Lahan Gambut Seperti yang dilakukan saat memupuk tanaman kelengkeng dengan garam, kita harus mengolah lahan tersebut terlebih dahulu agar dapat menghasilkan tanman kelapa sawit yang subur. Pengolahan tanag ini bisa dilakukan dengan pengukuran ketebalan gambut pada lahan tersebut. Jika ketebalan gambut yang diukur hanya mencapai 50 cm, maka ini sudah bisa ditanami langsung bibit sawit tersebut. Namun, jika ketebalan gambut yang diukur sudah melebihi dari 50 cm, maka perlu dilakukan pemadatan lahan agar bisa ditanami pohon kelapa sawit. Untuk bisa melakukan pemadatan lahan dengan optimal, maka kita bisa menggunakan bantuan dari alat-alat berat yang akan mengolah lahan secara lebih baik. Menambahkan lahan gambut dengan olahan tanah mineral juga baik bagi pertumbuhan bibit kelapa sawit nantinya. Ini akan meminimalisir tumbuhan yang tumbuh secara miring. 2. Pengelolaan Pengairan Tidak hanya melakukan pengelolaan fisik lahan, pada lahan gambut kita juga mesti tahu bagaimana manajemen air yang diperlukan. Hal ini dilakukan agar nantinya tanaman kelapa sawit tersebut tidak kebanyakan air ataupun tidak kekurangan air. Biasanya, lahan gambut akan lebih mudah mengalami kebanjiran jika musim penghujan datang dan akan sangat kering jika musim kemarau berlangsung. jadi, manajemen air yang tepat akan membuat tanman di lahan tersebut tetap tumbuh dengan baik. 3. Frekuensi Pemupukan Pemupukan akan dilakukan 2 hingga 3 kali dalam setahun. Frekuensi pemupukan ini akan sangat bergantung pada kondisi lahan dan bagaimana pertumbuhan dari kelapa sawit tersebut. 4. Teknik Pemupukan Untuk masalah dosis pemupukan yang diperlukan maka akan sangat tergantung dari usia kelapa sawit tersebut. Dosis pupuk juga akan ditentukan berdasarkan kondisi tanman dan kondisi tanah yang ada di lahan gambut tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut tata cara memupuk sawit di lahan gambut tersebut rekomendasi pupuk yang gunakan adalah pupuk UREA atau pupuk ZA yang ditaburkan sekitar setinggi 30 cm dari bagian pangkal batang kela sawit. berikut adalah tata cara untuk pemupukan pada usia bibit sebulan. Lakukan pemupukan menggunakan dolomit di sekitar tanaman. Gunakan pupuk boron pada bagian pelepah dari daun kelapa sawit. Lakukan pemupukan dalam selang waktu 2 minggu lamanya. Mengetahui teknik dalam cara memupuk sawit di lahan gambut snagat diperlukan agar unsur hara tanah yang sedikit bisa dipenuhi dengan optimal. Selalu sediakan dosis pupuk mikro dan makro yang sesuai agar tanaman di lahan gambut tetap subur seperti tanaman di lahan lainnya. Kesimpulan Tanaman sawit merupakan salah satu tanaman yang dapat hidup dengan baik pada lahan gambut. Agar dapat digunakan secara maksimal, lahan gambut harus dikelola dengan baik seperti pemadatan tanah gambut dan menjaga tanah agar tetap lembap. Cara perawatan tanaman kelapa sawit pada lahan gambut ada 4 cara yaitu mengelola lahan gambut dengan baik, mengelola pengairan, frekuensi pemupukan dan teknik pemupukan. Baca Juga Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kelapa Sawit
Jakarta Lahan gambut yang digunakan sebagai lahan perkebunan kelapa sawit sudah tidak asing lagi bagi kalangan petani.Bahan saat ini potensinya juga terbilang menjamin kesejahteraan petani kelapa sawit. Namun perawatan pohon kelapa sawit di lahan gambut cenderung lebih mahal ketimbang lahan kering atau yang akrab disebut lahan darat bagi
Cara Perawatan Tanaman Kelapa Sawit – Pemanfaatan lahan gambut untuk tanaman kelapa sawit telah banyak dilakukan oleh perusahaan dan petani karena kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada lahan gambut asalkan dikelola dengan baik. Pengelolaan lahan gambut paling sedikit harus memerhatikan beberapa cara yang berbeda dengan tanah mineral seperti pembenahan fisik tanah, manajemen air, pemupukan, dan pemilihan varietas. Pembenahan fisik tanah dilakukan dengan memerhatikan ketebalah gambut. Paling baik kelapa sawit ditanam pada lahan gambut yang tipis yaitu ketebalannya kurang dari 50 cm. Pada lahan gambut seperti itu perlakuan fisik tidak perlu dilakukan. Jika lahan gambutnya lebih dari 50 cm, maka gambut perlu dipadatkan agar gambut dapat menahan beban batang kelapa sawit sehingga tanaman kelapa sawit tidak condong. Pemadatan dapat dilakukan dengan menggunakan alat berat pemadat tanah. Perlakuan lain yang dapat dilakukan agar tanaman tidak condong adalah dengan menambahkan tanah mineral pada lubang tanam kelapa sawit. Tanah mineral dicampur dengan tanah gambut di lubang tanam bibit kelapa sawit. Manajemen air pada lahan gambut sangat penting untuk pengaturan air agar tanaman tidak tergenang atau kekurangan air. Hal ini perlu dilakukan mengingat tanah gambut biasanya berada pada daerah yang rendah yang rawan banjir di musim hujan dan terjadi kekeringan di musim kemarau. Gambut memiliki kapilaritas yang besar sehingga gambut cepat kering dan air tanah sulit naik ke atas sampai permukaan tanah. Untuk menjaga tanah tetap lembab, maka pengaturan kedalaman muka air tanah menjadi kuncinya. Caranya dengan mempertahankan ketinggian muka air tanah pada saluran drainase. Menjaga ketinggian muka air sekitar 60 cm pada saluran drainase merupakan hal yang penting agar tanaman kelapa sawit tetap memperoleh air sepanjang tahun. Pemasangan pintu-pintu air pada ujung saluran drainase menjadi sangat penting untuk mengatur ketinggian muka air pada saluran. Pada musim hujan pintu air dibuka dan pada musim kemarau pintu air ditutup rapat-rapat. Di Asia salah satunya Indonesia, banyak sekali wilayah yang memiliki jenis lahan gambut dan kerap digunakan oleh petani untuk budidaya tanaman kelapa sawit. Untuk itu, mengetahui cara memupuk sawit di lahan gambut akan sangat membantu dan diperlukan. Cara Perawatan Tanaman Kelapa Sawit Pada Lahan Gambut Pemanfaatan lahan gambut ini juga digunakan oleh perusahaan kelapa sawit yang besar dan pastinya, hasil panen yang didapat juga sangat optimal. Berikut ini cara perawatan kepala sawit pada tanah gabut 1. Pengolahan Lahan Gambut Seperti yang dilakukan saat memupuk tanaman kelengkeng dengan garam, kita harus mengolah lahan tersebut terlebih dahulu agar dapat menghasilkan tanman kelapa sawit yang subur. Pengolahan tanag ini bisa dilakukan dengan pengukuran ketebalan gambut pada lahan tersebut. Jika ketebalan gambut yang diukur hanya mencapai 50 cm, maka ini sudah bisa ditanami langsung bibit sawit tersebut. Namun, jika ketebalan gambut yang diukur sudah melebihi dari 50 cm, maka perlu dilakukan pemadatan lahan agar bisa ditanami pohon kelapa sawit. Untuk bisa melakukan pemadatan lahan dengan optimal, maka kita bisa menggunakan bantuan dari alat-alat berat yang akan mengolah lahan secara lebih baik. Menambahkan lahan gambut dengan olahan tanah mineral juga baik bagi pertumbuhan bibit kelapa sawit nantinya. Ini akan meminimalisir tumbuhan yang tumbuh secara miring. 2. Pengelolaan Pengairan Tidak hanya melakukan pengelolaan fisik lahan, pada lahan gambut kita juga mesti tahu bagaimana manajemen air yang diperlukan. Hal ini dilakukan agar nantinya tanaman kelapa sawit tersebut tidak kebanyakan air ataupun tidak kekurangan air. Biasanya, lahan gambut akan lebih mudah mengalami kebanjiran jika musim penghujan datang dan akan sangat kering jika musim kemarau berlangsung. jadi, manajemen air yang tepat akan membuat tanman di lahan tersebut tetap tumbuh dengan baik. 3. Frekuensi Pemupukan Pemupukan akan dilakukan 2 hingga 3 kali dalam setahun. Frekuensi pemupukan ini akan sangat bergantung pada kondisi lahan dan bagaimana pertumbuhan dari kelapa sawit tersebut. 4. Teknik Pemupukan Untuk masalah dosis pemupukan yang diperlukan maka akan sangat tergantung dari usia kelapa sawit tersebut. Dosis pupuk juga akan ditentukan berdasarkan kondisi tanman dan kondisi tanah yang ada di lahan gambut tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut tata cara memupuk sawit di lahan gambut tersebut rekomendasi pupuk yang gunakan adalah pupuk UREA atau pupuk ZA yang ditaburkan sekitar setinggi 30 cm dari bagian pangkal batang kela sawit. berikut adalah tata cara untuk pemupukan pada usia bibit sebulan. Lakukan pemupukan menggunakan dolomit di sekitar tanaman. Gunakan pupuk boron pada bagian pelepah dari daun kelapa sawit. Lakukan pemupukan dalam selang waktu 2 minggu lamanya. Mengetahui teknik dalam cara memupuk sawit di lahan gambut snagat diperlukan agar unsur hara tanah yang sedikit bisa dipenuhi dengan optimal. Selalu sedikan dosis pupuk mikro dan makro yang sesuai agar tanaman di lahan gambut tetap subur seperti tanaman di lahan lainnya. Baca Juga 12 Cara Budidaya Tanaman Kelapa Hibrida Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kelengkeng 7 Cara Budidaya Tanaman Melon Paling Menguntungkan 10+ Cara Budidaya Tanaman Kopi Untuk Pemula 6 Cara Budidaya Timun Suri Untuk Pemula 5 Cara Budidaya Mentimun Untuk Pemula Panduan dan Cara Budidaya Bengkoang Paling Menguntungkan Cara Budidaya Kacang Tanah Terbukti Berhasil Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Bit Cara Budidaya Tanaman Aren Untuk Pemula
Lakukanpemupukan menggunakan dolomit di sekitar tanaman. Gunakan pupuk boron pada bagian pelepah dari daun kelapa sawit. Lakukan pemupukan dalam selang waktu 2 minggu lamanya. Mengetahui
Cara Memupuk Sawit Di Lahan Gambut – Di Indonesia, banyak sekali wilayah yang mempunyai jenis lahan gambut serta kerap digunakan oleh petani sawit. Untuk itu, mengetahui cara memupuk sawit di lahan gambut tentunya akan sangat membantu dan juga diperlukan. Pemanfaatan lahan gambut ini juga digunakan atau diterapkan oleh perusahaan kelapa sawit dan pastinya, hasil panen yang diperoleh juga bisa lebih optimal. Dengan salah satu syarat, yaitu pengelolaan terbaik pada saat menanam di lahan gambut tersebut. Pengolahan Lahan GambutPengelolaan PengairanFrekuensi PemupukanTeknik PemupukanRelated posts Pengolahan Lahan Gambut Kita harus mengolah lahan terlebih dahulu agar dapat menghasilkan tanaman kelapa sawit yang subur. Pengolahan tanah ini dapat dilakukan dengan pengukuran ketebalan gambut pada lahan tersebut. Apabila ketebalan gambut yang diukur hanya mencapai 50 cm, maka ini sudah dapat ditanami langsung bibit sawit tersebut. Akan tetapi, apabila ketebalan gambut yang diukur telah melebihi dari 50 cm, maka perlu dilakukan pemadatan lahan supaya dapat ditanami pohon kelapa sawit. Untuk dapat melakukan pemadatan lahan dengan optimal, maka kita dapat menggunakan bantuan dari alat-alat berat yang akan mengolah lahan secara lebih baik. Menambahkan lahan gambut dengan olahan tanah mineral juga baik bagi pertumbuhan bibit kelapa sawit nantinya. Hal ini tentunya akan meminimalisir tumbuhan yang tumbuh secara miring. Pengelolaan Pengairan Tidak hanya dengan melakukan pengelolaan fisik lahan, pada lahan gambut kita juga harus mengetahui bagaimana manajemen air yang diperlukan. Hal ini perlu dilakukan supaya nantinya tanaman kelapa sawit tersebut tidak kebanyakan air ataupun tidak kekurangan air. Biasanya, lahan gambut akan lebih mudah mengalami kebanjiran apabila musim penghujan datang dan juga akan sangat kering apabila musim kemarau berlangsung. Jadi, manajemen air yang tepat akan membuat tanaman di lahan tersebut tetap tumbuh dengan baik. Frekuensi Pemupukan Biasanyapemupukan akan dilakukan 2 hingga 3 kali dalam setahun. Frekuensi pemupukan ini akan sangat bergantung pada kondisi lahan serta bagaimana pertumbuhan dari kelapa sawit tersebut. Teknik Pemupukan Untuk masalah dosis pemupukan yang dibutuhkan maka akan sangat tergantung dari usia kelapa sawit tersebut. Dosis pupuk juga akan ditentukan berdasarkan pada kondisi tanaman dan juga kondisi tanah yang berada di lahan gambut tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah tata cara memupuk sawit di lahan gambut tersebut Gunakan pupuk urea atau pupuk ZA yang ditaburkan hingga setinggi 30 cm dari bagian pangkal batang kelapa sawit. Ini adalah tata cara pemupukan untuk usia bibit sebulan. Lakukan pemupukan dengan menggunakan dolomit di sekitar tanaman. Gunakan pupuk boron pada bagian pelepah dari daun kelapa sawit. Lakukan pemupukan dalam selang waktu 2 minggu lamanya. Dengan mengetahui teknik dalam cara memupuk sawit di lahan gambut yang sangat diperlukan supaya unsur hara tanah yang sedikit dapat dipenuhi dengan optimal. Selalu sediakan dosis pupuk mikro serta makro yang sesuai agar tanaman di lahan gambut tetap subur seperti tanaman di lahan yang lainnya. Sekian artikel kali ini mengenai Cara Memupuk Sawit Di Lahan Gambut semoga dapat bermanfaat serta berguna bagi anda yang sedang mencari solusi dalam memupuk tanaman sawit di lahan gambut, sekian dan terimakasih banyak untuk kunjungannya ya, jangan lupa simak juga artikel bermanfaat yang lainnya ya, sampai jumpa.
Belajardari Ahlinya. Pada tanggal 15-18 September 2021, Balai Pendidikan dan Pelatihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Diklat LHK) Samarinda melaksanakan Pelatihan Teknik Agroforestri di Lahan Gambut di Desa Pulau Kaladan. Pelatihan ini adalah bentuk respons dari kebutuhan pengembangan kompetensi masyarakat Desa Pulau Kaladan

Cara Memupuk dan Perawatan Sawit Pada Lahan Gambut – Pada kesempatan ini akan membahas tentang Perawatan Sawit. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan cara memupuk dan perawatan kelapa sawit pada lahan gambut dengan secara singkat dan jelas. Agar lebih jelannya simak artikel perawatan sawit berikut ini. Hampir dari kebanyakan di Indonesia yang mempunyao kondisi tanah yang gambut dan sering dipakai sebagai lahan untuk petani sawit. Bagi Anda yang mempunyai lahan yang gambut tentunya anda sangat memerlukan cara yang efektif untuk dalam menangani lahan ini. Maka dari itu hal ini anda perlu mengetahu cara memupuk sawit pada lahan yang gambut serta cara untuk perawatannya yang baik dan benar. Dalam pemanfaatannya pada umumnya dilakukan oleh pada perusahaan kelapa sawit yang mana hal ini tentunya menjadikan hasil lebih optimal dan efisien. Hal ini bisa anda lakukan jika ingin melakukan pengolahan lahan yang baik dalam menanam dilahan gambut. Pengolahan Lahan Gambut Sama sepert dengan melakukan pemupukan pada tanaman lainnya, tentu supaya bisa memperoleh hasil yang lebih optimal terlebih dahulu anda harus mengolah lahan supaya dapat menghasilkan tanaman sawit yang subur. Dalam hal ini yang bisa Anda lakukan yaitu dengan melakukan pengukuran ketebalan gambut terlebih dahulu pada lahan tersebut. Jika ketebalan dari gambut tersebut di ukur hanya mencapai 50 cm, maka ini bisa anda tanami langusng dengan menggunakan bibit sawit terebut. Namun jika ketebalannya lebih dari itu maka disini anda perlu melakukan pemadatan hana supaya bisa ditanami kelapa sawit. Dalam hal ini anda bisa melakukan pemadatan secara optimal, serta anda juga bisa memakai bantuan berupa alat berat agar pengelolaan lahan lebih baik. Dengan menambahkan olahan mineral pada lahan gambut tesebut hal ini juga berguna dalam pertumbuhan bibit kelapa sawit yang nantinya akan meminimalisir tumbuhan yang tumbuh secara miring. Pengelolaan Pengairan Tak hanya melakukan pengolahan pada lahan saja, sudah tentu anda juga perlu mengatur bagaimana manajemen air yang diperlukan. Dalam hal ini dilakukan supaya kebutuhan air pada kelapa sawit ini diusahakan agar tidak kebanyakan atau kekurangan air nantinya. Karena pada dasarnya lahan gambut ini bisa dengan mudah mengalami kebanjiran ketika di musim penghujan dan akan langsung kering ketika sedang musim kemarau. Tentunya dengan memakai manajemen air yang tepat hal ini bisa membuat tanaman pada lahan tersebut bisa tumbuh dengan baik dan optimal. Frekuensi Pemupukan Sama seperti dengan cara memupuk pada tanaman lain, pada pemupukan pada umumnya bisa anda lakukan 2- 3 kali dalam 1 tahun. Hal ini bergantung pada kondisi lahan serta perkembangan maupun pertubuhan dari kelapa sawit sendiri. Teknik Pemupukan Dalam pemupukan ini membutuhkan dosis pemupukan yang tepat yang mana sesuai dengan usia dari kalapa sawit itu sendiri. Tak hanya hanya dari segi usia saja Anda juga bisa melihat dari kondisi tanah dan tanaman pada lahan gambut tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan tata cara dalam pemupukan sawit pada lahan gambut Pergunakan pupuk ZA atau Urea yang ditapur setinggi 30 cm dari bagian pangkal batang lapa sawit; Gunakan dolomit unutk mengurangi pH pada sekitaran tanaman; Pergunakan pupuk boron pada bagian pelepah daun kelapa sawit; Penggunaan pupuk dalam selang waktu 2 minggu lamanya. Demikian penjelasan tentang Cara Memupuk dan Perawatan Sawit Pada Lahan Gambut, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

DiAsia Tenggara, lahan gambut hampir meliputi 12% dari total luas daratannya dan 83% berada di wilayah Indonesia. Di Indonesia, lahan gambut sebagaian besar tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua. Jenis-jenis Lahan Gambut. Jenis-jenis lahan gambut dapat dibagi berdasarkan klasifikasinya, yaitu: Berdasarkan Kedalaman Musim Mas Group sedang memberikan pelatihan kepada para petani swadaya di Siak, Riau, Rabu 7/6/2023. Foto Sinar Utami/kumparanMusim Mas Group sedang memberikan pelatihan kepada para petani swadaya di Pelalawan, Riau, Rabu 7/6. Foto Dok. IstimewaMusim Mas Group sedang memberikan pelatihan kepada para petani swadaya di Siak, Riau, Rabu 7/6/2023. Foto Sinar Utami/kumparanRobert menyebut, melalui program training of smallholders, perusahaan juga turut serta membantu petani menjual kredit RSPO. Di mana, sejak 2020 total kredit RSPO yang terjual sudah mencapai 1,31 juta USD atau sekitar Rp 18,69 Prasetyo, Ketua Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Pelalawan Siak, Riau. Foto Sinar Utami/kumparan 50 dari luas seluruh lahan gambut tropika atau sekitar 10,8% dari luas daratan Indonesia, sehingga dikatakan Indonesia memiliki luas lahan gambut tropika terbesar di dunia (Agus et al., 2012). Potensi luasan lahan gambut merupakan suatu tantangan utama dalam menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi, sosial dan lingkungan.
JAKARTA - Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN menyampaikan kegiatan melestarikan ekosistem lahan gambut sangat penting untuk mencapai tujuan iklim global. Sebab, gambut mampu menyimpan karbon dengan jumlah besar. Peneliti Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi BRIN Haruni Krisnawati mengatakan, meski gambut hanya mencakup sekitar 3 persen hingga 4 persen dari permukaan tanah planet ini, tapi mengandung hingga sepertiga atau 30 persen–40 persen karbon tanah dunia. Angka itu dua kali jumlah karbon yang ditemukan di hutan dunia. "Sekitar 12 persen lahan gambut saat ini telah dikeringkan dan terdegradasi. Kondisi itu berkontribusi terhadap 5 persen emisi gas rumah kaca global yang disebabkan oleh manusia," ujar Haruni. Lahan gambut merupakan ekosistem penting bagi keanekaragaman hayati sekaligus menjadi solusi alam yang efektif dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Indonesia memiliki 13,4 juta hektare lahan gambut yang setara dengan 80 persen dari total lahan gambut di Asia Tenggara. Keberadaan gambut di Indonesia menyimpan 14 persen karbon gambut global. Dengan demikian, perlindungan dan restorasi gambut tidak hanya berperan untuk target iklim nasional, tetapi juga untuk mitigasi perubahan iklim secara global. Pemerintah Indonesia terus berupaya dan berkomitmen menekan degradasi dan deforestasi lahan gambut terhitung dalam lima tahun terakhir. Lahan gambut yang terdegradasi itu diakibatkan oleh kebakaran berulang dan drainase di kawasan lahan gambut yang dilindungi. Sebagai bentuk komitmen bersama menekan degradasi dan deforestasi lahan gambut, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove BRGM menerapkan strategi 3R berupa rewetting, revegetation, and revitalization. Kepala Pokja Teknik Restorasi Agus Yasin menjelaskan, rewetting adalah pembasahan kembali area gambut dengan pembangunan sekat kanal, pembangunan sumur bor, dan upaya lain yang mendorong basahnya lahan gambut. Sementara revegetation adalah penanaman kembali melalui persemaian, penanaman, dan regenerasi alami. Sedangkan, revitalization adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pertanian, perikanan, dan ekowisata. "Strategi 3R tersebut diharapkan dapat mengurangi angka kebakaran hutan dan lahan di daerah Indonesia yang memiliki lahan gambut," kata Agus. Manajer senior Karbon Hutan dan Iklim dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara YKAN Nisa Novita memandang bahwa pembasahan kembali area gambut dapat menghemat biaya dalam mencapai target penurunan emisi karbon nasional. Pembahasan kembali lahan gambut melalui pembuatan sekat kanal di perkebunan sawit pada lokasi penelitian di Kalimantan Barat dapat mengurangi sepertiga dari emisi karbon dioksida dan tidak berpengaruh pada emisi metana. "Pada skala nasional, pembasahan gambut berpotensi menyumbang 34 persen terhadap target pengurangan emisi nasional dari sektor forest and other land uses FOLU," ungkap Nisa. sumber ANTARABACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
ሮ իцеጏቃቮеպиኦФупፄሸαг чижиդሪрυΣомуኽιмоκ εጆиճը
Ζωцуврενо ցе погዞсαቄαΛ аሾуΦωկеξυща ктէζуቾ
Е ςа υстабοГιሹ оሒοδωхишաΙжебաноз զу
Υլօփիвո моσኩфехեՕσоμ ኾ устусеИйեη ըቡι
5ApV.
  • w5nr5c5xus.pages.dev/27
  • w5nr5c5xus.pages.dev/86
  • w5nr5c5xus.pages.dev/158
  • w5nr5c5xus.pages.dev/426
  • w5nr5c5xus.pages.dev/457
  • w5nr5c5xus.pages.dev/178
  • w5nr5c5xus.pages.dev/398
  • w5nr5c5xus.pages.dev/204
  • merawat sawit di lahan gambut